Di zaman digital saat ini, website telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Baik bagi individu maupun pelaku bisnis, situs web dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan — mulai dari membangun personal branding, mempromosikan produk, hingga menyajikan informasi atau konten edukatif.
Bukan hanya perusahaan besar, pelaku usaha kecil, UMKM, hingga pekerja lepas sekalipun kini mulai memanfaatkan website sebagai sarana eksistensi mereka di dunia online. Lewat website, siapa pun bisa memperkenalkan diri, menawarkan layanan, hingga membangun kredibilitas secara profesional.
Tak bisa dimungkiri, hampir semua orang kini mengakses website untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari membaca berita, belajar sesuatu yang baru, mencari produk, hingga menghasilkan uang. Website telah menjadi jembatan utama antara pengguna dengan informasi yang mereka cari.
Namun, pertanyaannya: sebenarnya apa yang dimaksud dengan website? Bagaimana cara kerjanya? Apa saja komponen penting yang menyusunnya? Dan, jenis website seperti apa yang paling cocok dengan kebutuhanmu?
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap:
- Pengertian website dalam bahasa sederhana
- Cara kerja sebuah website
- Komponen utama pembentuknya
- Jenis-jenis website berdasarkan fungsinya
Langsung lanjut ke pembahasan di bawah, ya!
 |
Apa itu website?. Sumber Gambar: https://www.exabytes.co.id |
Pengertian Website: Penjelasan Simpel dan Mudah Dipahami
Website adalah sekumpulan halaman digital yang terhubung dan bisa diakses secara online melalui internet. Di dalamnya, kamu bisa menyimpan berbagai jenis informasi—mulai dari profil pribadi, portofolio bisnis, hingga konten edukasi atau hiburan.
Bayangkan website itu seperti sebuah lokasi di dunia maya. Setiap website memiliki alamat unik (disebut domain) yang membantu pengguna menemukannya, mirip seperti kamu mengetik nama jalan di aplikasi peta digital untuk mencari sebuah tempat.
Saat kamu mengetik alamat website di browser, perangkatmu akan "berjalan" menuju alamat itu dan mengambil data yang dibutuhkan untuk menampilkan halaman yang dimaksud. Proses ini bekerja dengan bantuan teknologi seperti HTTP (Hypertext Transfer Protocol) atau FTP (File Transfer Protocol), yang berfungsi mengatur bagaimana data dikirimkan dari server ke browser milikmu.
Begitu data sampai, browser akan menggunakan teknologi seperti HTML (HyperText Markup Language) dan CSS (Cascading Style Sheets) untuk menyusun tampilan halaman—mulai dari teks, gambar, hingga tata letak—agar nyaman dibaca dan digunakan oleh pengunjung.
Jadi, secara sederhana, website adalah wadah digital yang menyimpan dan menyajikan informasi secara online, dan bisa diakses siapa pun melalui perangkat mereka—selama mereka tahu alamatnya.
Sejarah Website: Dari Ruang Laboratorium ke Seluruh Dunia
Awal mula website dimulai dari Tim Berners-Lee, yang pada tahun 1989 mengembangkan konsep World Wide Web (WWW). Saat itu, mereka bekerja di CERN, sebuah lembaga penelitian fisika di Eropa, dan punya ide untuk mempermudah para ilmuwan berbagi informasi melalui jaringan komputer.
Pada Oktober 1990, Tim mulai menyusun tiga teknologi utama yang menjadi fondasi dari website seperti yang kita kenal sekarang, yaitu:
- HTML (HyperText Markup Language) untuk menyusun struktur halaman
- URL (Uniform Resource Locator) sebagai alamat unik tiap halaman
- HTTP (HyperText Transfer Protocol) sebagai sistem pengiriman datanya
Awalnya, website dibuat untuk kepentingan internal para peneliti. Tapi Tim menyadari bahwa teknologi ini punya potensi besar di luar laboratorium—dapat digunakan oleh siapa saja untuk menyebarkan informasi dalam berbagai bentuk.
Akhirnya, pada 6 Agustus 1991, website pertama di dunia resmi diluncurkan ke publik. Halaman itu hanya berisi teks sederhana tanpa gambar, video, atau font yang beragam. Tapi meskipun sangat minimalis, website tersebut menjadi tonggak lahirnya era internet modern. Menariknya, kamu masih bisa mengaksesnya sampai sekarang di:
👉 http://info.cern.ch/hypertext/WWW/TheProject.html
 |
Website pertama di dunia. |
Setelah itu, Tim mendorong agar kode dasar dari teknologi web bisa digunakan secara bebas oleh siapa pun, tanpa biaya lisensi. CERN akhirnya menyetujui hal ini pada tahun 1993, dan sejak saat itu, perkembangan website berlangsung sangat cepat. Website mulai bermunculan di berbagai belahan dunia, berkembang dari sekadar teks menjadi media visual yang kaya seperti yang kita nikmati hari ini.
Unsur-Unsur Website yang Perlu Kamu Ketahui
Jika kamu ingin membangun website sendiri, penting untuk memahami apa saja unsur-unsur utama yang membentuk sebuah situs. Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa membuat rencana yang lebih matang — baik dari segi biaya, waktu, maupun teknis.
Secara umum, sebuah website tersusun atas beberapa komponen penting yang saling bekerja sama agar situs tersebut bisa tampil dan berfungsi dengan baik secara online. Secara umum unsur-unsur website meliputi:
1. Web Hosting
Web hosting adalah pondasi utama dari sebuah website. Ibarat rumah, hosting adalah lahan tempat kamu membangun situsmu. Di sinilah seluruh file website — mulai dari teks, gambar, hingga sistem kerjanya — disimpan dan dikelola agar bisa diakses melalui internet.
Layanan web hosting menyediakan server, yaitu komputer berspesifikasi tinggi yang selalu terhubung ke jaringan internet. Server inilah yang memungkinkan website kamu bisa diakses oleh siapa saja, dari mana saja, kapan pun dibutuhkan.
Tak hanya soal penyimpanan, penyedia hosting umumnya juga menangani aspek teknis lainnya. Mulai dari sistem keamanan, kecepatan akses, pemeliharaan server, hingga memastikan website kamu tetap aktif dan stabil setiap saat. Jadi kamu tak perlu repot mengurus hal-hal teknis secara mandiri.
2. Domain
Domain adalah nama unik yang digunakan orang untuk mengakses website kamu di internet. Ibaratnya seperti alamat rumah, domain memudahkan orang menemukan "lokasi" website kamu di tengah luasnya dunia maya.
Tanpa domain, pengunjung harus mengetikkan deretan angka alamat IP server, yang tentu tidak praktis. Dengan adanya domain seperti pahamitekno.blogspot.com, kamu bisa menghadirkan kesan profesional dan mudah diingat.
Memilih nama domain yang tepat sangat penting. Nama yang singkat, mudah diucapkan, dan relevan dengan isi website akan mempermudah orang mengingat dan kembali mengunjungi situs kamu. Selain itu, domain yang kuat juga bisa membantu membangun branding dan meningkatkan kepercayaan pengunjung.
3. URL
URL (Uniform Resource Locator) adalah alamat lengkap yang digunakan untuk mengakses berbagai elemen di internet—mulai dari halaman web, gambar, video, hingga dokumen tertentu.
Bisa dibilang, URL adalah versi detail dari alamat website. Ia tidak hanya menunjukkan lokasi situs, tapi juga bagian spesifik di dalamnya. Misalnya:
https://www.pahamitekno.com/artikel/apa-itu-website
URL biasanya terdiri dari beberapa bagian penting, seperti:
- Protokol (contoh: https://) → menunjukkan cara browser berkomunikasi dengan server.
- Nama domain (contoh: pahamitekno.blogspot.com) → alamat utama website.
- Path (contoh: /artikel/apa-itu-website) → jalur menuju halaman atau file tertentu di dalam situs.
URL yang rapi dan jelas akan membantu pengunjung memahami isi halaman, serta membuat website kamu lebih ramah terhadap mesin pencari (SEO-friendly).
4. Desain
Tampilan website yang menarik bukan cuma soal estetika, tapi juga soal kepercayaan. Banyak orang menilai kredibilitas suatu brand atau bisnis dari tampilan situsnya. Bahkan, menurut data, lebih dari
80% pengunjung menilai profesionalitas sebuah bisnis hanya dari desain websitenya saja.
Karena itu, desain web adalah elemen yang tidak boleh kamu abaikan. Desain yang baik akan membuat pengunjung betah menjelajah, mudah menemukan informasi, dan punya kesan positif sejak awal mereka membuka halaman pertama.
Kabar baiknya, kamu tidak perlu menjadi desainer profesional untuk punya website yang menarik. Saat ini sudah banyak website builder yang menyediakan berbagai template siap pakai dengan tampilan modern dan responsif — tinggal pilih, sesuaikan, dan langsung online!
Kalau kamu sedang mencari inspirasi desain yang keren dan out of the box, kamu bisa kunjungi situs seperti
Awwwards.com. Di sana, kamu bisa melihat berbagai contoh desain website terbaik dari seluruh dunia.
5. Konten
Konten adalah inti dari sebuah website. Di sinilah kamu menyampaikan informasi, membangun koneksi, dan mengarahkan pengunjung untuk melakukan sesuatu—entah itu membaca artikel, mengisi formulir, membeli produk, atau sekadar mengenal brand kamu lebih dalam.
Konten bisa bermacam-macam bentuknya: tulisan, gambar, video, audio, infografik, bahkan animasi. Semuanya punya satu tujuan: memberi nilai bagi pengunjung.
Seperti halnya desain, konten yang menarik dan relevan bisa membuat pengunjung betah berlama-lama di situsmu, bahkan kembali lagi di lain waktu. Selain itu, konten yang berkualitas juga menjadi kunci penting dalam strategi SEO (Search Engine Optimization). Konten yang dioptimalkan dengan baik bisa membantu website kamu muncul di halaman atas hasil pencarian Google.
Intinya, jika ingin websitemu tumbuh dan berkembang, pastikan kamu menyajikan konten yang bermanfaat, terstruktur rapi, dan mudah dipahami oleh audiens.
Jenis-Jenis Website
Secara umum, website dapat dibagi menjadi dua kategori utama: statis dan dinamis. Masing-masing memiliki karakteristik dan fungsinya sendiri, tergantung pada kebutuhan pengguna.
1. Website Statis
Website statis adalah jenis situs yang tampilannya tidak berubah-ubah. Apa yang kamu lihat di halaman tersebut, akan sama persis dengan apa yang dilihat pengunjung lain, tanpa memedulikan lokasi, perangkat, atau waktu akses.
Biasanya, website jenis ini sederhana dalam desain dan tidak memiliki interaksi dengan pengunjung. Meski begitu, halaman statis masih bisa menampilkan gambar, tautan, tombol, dan bahkan animasi ringan.
Karena sifatnya yang tetap, website statis sangat cocok untuk situs-situs yang tidak membutuhkan pembaruan konten secara rutin. Contohnya: website portofolio, profil perusahaan, atau katalog produk.
Salah satu contoh nyata website statis adalah
Skyline Furniture MFG, yang menyajikan informasi perusahaan dalam format HTML sederhana, lengkap dengan teks, gambar, dan menu navigasi.
2. Website Dinamis
Berbeda dengan website statis, website dinamis mampu menyesuaikan tampilan dan kontennya tergantung pada siapa yang mengaksesnya, kapan diakses, dari mana, dan bahkan berdasarkan riwayat interaksi pengguna sebelumnya.
Inilah alasan mengapa website dinamis sangat cocok digunakan untuk kebutuhan yang lebih kompleks—seperti toko online, media sosial, sistem reservasi, atau forum komunitas.
Misalnya saja Amazon.com. Saat kamu membuka halaman utamanya, sistem langsung menampilkan rekomendasi produk yang disesuaikan dengan lokasi kamu, riwayat belanja, hingga pencarian terakhir. Setiap pengguna bisa melihat halaman yang berbeda, meskipun membuka website yang sama.
Dengan fleksibilitas seperti ini, website dinamis bisa memberikan pengalaman yang jauh lebih personal dan interaktif bagi setiap pengunjungnya.
Sebenarnya, tak semua website hanya bersifat statis atau dinamis. Banyak juga yang memadukan keduanya. Misalnya, halaman seperti "Tentang Kami" dan "Kontak" biasanya bersifat statis karena isinya jarang berubah. Sementara bagian lain seperti beranda, katalog produk, atau feed artikel terbaru bersifat dinamis karena terus diperbarui dan bisa menyesuaikan dengan pengunjung.
Nah, setelah memahami jenis website berdasarkan tampilannya, kini saatnya mengenal jenis website berdasarkan fungsinya. Ini penting agar kamu bisa menentukan arah yang tepat sesuai tujuan pembuatan website—apakah untuk jualan, promosi jasa, berbagi karya, atau sekadar menulis kisah hidup.
Berikut beberapa kategori website yang paling sering ditemui:
1. Toko Online (e-Commerce)
Website e-commerce adalah tempat kamu bisa menjual produk atau jasa langsung melalui internet. Di dalamnya biasanya tersedia fitur untuk menampilkan katalog produk, menerima pembayaran, mengatur pengiriman, hingga layanan pelanggan.
Contoh paling terkenal adalah IKEA.com. Pengunjung bisa melihat produk, memilih barang, membayar langsung, dan tinggal menunggu pesanan sampai ke rumah. Semua transaksi dilakukan secara online—praktis dan efisien.
2. Blog
Blog adalah jenis website yang berisi kumpulan tulisan atau artikel yang biasanya ditampilkan dalam urutan kronologis—mulai dari yang terbaru. Topik yang diangkat bisa bermacam-macam, mulai dari pengalaman pribadi, opini, hingga berita terbaru seputar bisnis, brand, atau individu tertentu.
Umumnya, blog ditulis dengan gaya yang lebih santai dan personal, mirip seperti jurnal online. Selain teks, kontennya juga bisa dilengkapi dengan gambar, video, atau grafik pendukung lainnya.
Menariknya, blog bukan hanya tempat berbagi cerita atau informasi. Ia juga bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk mendatangkan pengunjung dari mesin pencari (SEO). Artikel yang ditulis dengan strategi SEO yang tepat bisa meningkatkan visibilitas website di Google dan membawa lebih banyak traffic secara organik.
3. Website Portofolio
Website portofolio berfungsi sebagai etalase digital untuk menampilkan hasil karya, proyek, atau pencapaian seseorang—khususnya dalam bidang kreatif atau profesional seperti desain grafis, fotografi, penulisan, hingga pengembangan web.
Jenis website ini biasanya menjadi pelengkap resume saat melamar pekerjaan atau menawarkan jasa freelance. Misalnya, seorang web developer bisa memajang hasil proyek terbaiknya, skill yang dikuasai, hingga sertifikasi terbaru yang ia miliki.
Umumnya, website portofolio dirancang dengan tampilan yang bersih dan navigasi yang sederhana. Beberapa bahkan hanya berupa satu halaman yang bisa di-scroll, sehingga memudahkan calon klien atau perekrut untuk melihat dan memahami siapa Anda, apa yang Anda kerjakan, dan kenapa Anda layak dipilih.
4. Website Berita
Sesuai dengan namanya, website berita adalah platform digital yang secara khusus digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dan kabar terkini kepada publik. Fungsinya bisa dibilang mirip dengan koran atau majalah, namun dalam bentuk online yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Website jenis ini menyajikan berbagai konten informatif, mulai dari berita politik, ekonomi, hiburan, hingga olahraga. Banyak media massa kini bertransformasi ke digital dengan menghadirkan berita secara real-time, lengkap dengan fitur multimedia seperti foto, video, dan komentar pembaca.
Contohnya seperti CNN Indonesia atau Kompas.com, yang menyuguhkan berita terbaru dengan tampilan yang cepat diakses dan mudah dibaca melalui berbagai perangkat.
Bagaimana Cara Membuat Website? Ini Langkah-Langkahnya
Setelah Anda memahami apa itu website, sejarahnya, hingga jenis-jenis dan komponennya, sekarang saatnya masuk ke tahap praktik: bagaimana cara membuat website dari nol?
Berikut ini langkah-langkah umum yang bisa Anda ikuti:
1. Tentukan Tujuan dan Ide Website
Sebelum mulai membuat website, penting untuk tahu dulu tujuan utama dari website tersebut. Apakah Anda ingin menjual produk? Menulis blog pribadi? Membangun portofolio? Atau sekadar berbagi informasi?
Dengan memahami tujuan ini sejak awal, Anda bisa menyusun konsep website secara lebih terarah: mulai dari tampilan, fitur, hingga jenis kontennya.
2. Pilih Layanan Hosting yang Tepat
Setelah memiliki gambaran, langkah berikutnya adalah memilih layanan web hosting. Hosting ini adalah tempat di mana semua file website Anda akan disimpan agar bisa diakses secara online.
Saat memilih hosting, pertimbangkan beberapa faktor berikut:
- Kapasitas penyimpanan dan kkecepata
- Keamanan dan dukungan teknis
- Harga dan kemudahan penggunaan
- Apakah tersedia fitur auto-installer (seperti WordPress)
Beberapa penyedia hosting populer di Indonesia antara lain: Niagahoster, IDCloudHost, dan Dewaweb.
3. Tentukan Nama Domain yang Unik
Pilih nama domain yang mencerminkan identitas brand atau topik utama situs Anda. Gunakan nama yang mudah diingat, mudah dieja, dan sebisa mungkin singkat agar pengunjung bisa langsung mengaksesnya tanpa kesulitan.
4. Pilih Platform Website Sesuai Kebutuhan
Jika Anda baru pertama kali membangun website, gunakanlah platform yang ramah untuk pemula, seperti website builder. Dengan begitu, Anda tak perlu repot mengurus hal teknis dan bisa langsung fokus membangun tampilan serta isi website.
3. Mulai Mendesain Website Anda
Jelajahi berbagai template yang tersedia dan pilih desain yang paling cocok dengan karakter situs Anda. Jangan lupa gunakan elemen visual seperti gambar atau ikon yang menarik agar tampilan website tampak profesional dan enak dilihat.
4. Isi Website dengan Konten Berkualitas
Buatlah konten yang informatif dan relevan dengan audiens Anda. Kombinasikan teks, gambar, atau video agar pengunjung betah berlama-lama di website. Dan pastikan konten tersebut dioptimalkan dengan teknik SEO agar mudah ditemukan di Google.
Kesimpulan
Website adalah sekumpulan halaman web yang menyajikan informasi tertentu—bisa berdasarkan topik, fungsi, atau jenis—dan dapat diakses kapan pun oleh siapa saja melalui aplikasi web browser.
Di era digital saat ini, website bukan sekadar tempat berbagi informasi. Ia telah menjadi bagian penting dari identitas dan branding. Lewat website, Anda bisa membangun kredibilitas, menjangkau audiens lebih luas, dan memperkenalkan diri atau brand Anda ke dunia secara profesional.
Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa jenis website yang paling populer saat ini:
- Blog : Website jenis ini berfokus pada penyajian informasi atau cerita terkini, baik seputar peristiwa, opini, maupun pengalaman pribadi. Blog yang dioptimalkan dengan baik (SEO-friendly) bisa mendatangkan banyak pengunjung secara organik dari mesin pencari.
- Portofolio : Umumnya terdiri dari satu halaman panjang, website portofolio menampilkan karya, keahlian, atau pengalaman seseorang. Cocok bagi freelancer, desainer, developer, atau siapa saja yang ingin menunjukkan kualitas diri kepada klien atau perekrut.
- Website Berita: Didedikasikan untuk menyajikan berita dan informasi terbaru dari berbagai belahan dunia. Sederhananya, ini adalah versi online dari surat kabar atau majalah.
- Toko Online (E-Commerce): Jenis ini digunakan untuk menjual produk atau layanan langsung lewat internet. Meski proses pembuatannya kadang lebih kompleks,
Semoga penjelasan ini bisa membantu Anda memahami pentingnya memiliki website di era digital. Jika masih ada pertanyaan atau ingin berdiskusi, jangan ragu tinggalkan komentar di bawah. Kami dengan senang hati akan membantu Anda!
0 Komentar